Advertisement
Your Ads Here
A.
Analisis Strategi
a. Kue Bingka Ungu “Bingu”
1. Kekuatan
1. Kualitas
Kue bingka ungu “BINGU” memiliki kualitas yang baik karena dibuat
dengan bahan-bahan yang berkualitas dan cara-cara yang higienis.
2.
Ukuran
Kue bingka ungu “BINGU” mempunyai ukuran yang lebih unik dari
biasa. Ukurannya lebih kecil dan bentuknya segi empat, namun dengan jumlah yang
lebih banyak
3.
Desain Kemasan
Kue bingka ungu “BINGU” akan dibungkus dengan kemasan plastik siap
saji transparan. Dengan alas kue dari kertas kemasan tetap terlihat bersih.
2. Kelemahan
1. Tidak tahan lama karena tidak menggunakan
bahan pengawet, selain itu kue ini tergolong yang agak basah.
3. Peluang
1. Kue
bingka banyak sekali peminatnya, hal itu disebabkan oleh rasanya yang
manis, gurih, dan enak.
2. Kue ini sangat cocok dikomsumsi
pada siang hari dikarenakan oleh kue ini termasuk kue basah.
4. Ancaman
1.
Ancaman kami adalah adanya pesaing yang menjual berbagai makanan khas daerah
lain yang telah dimodifikasi juga. Cara kami mengatasinya dengan membuat jumlah
potongan yang lebih banyak yakni sebanyak 4 potong perbungkusnya.
B. Penentuan Makanan Khas Daerah Hasil
Modifikasi yang Akan Diolah
Berdasarkan hasil diskusi kelompok
kami berdasarkan hasil analisis terhadap masing-masing produk dari tiap
anggota, kami memilih kue bingka ungu “Bingu” sebagai makanan khas daerah hasil modifikasiyang akan
kami olah. Kami memilih kue bingka ungu “Bingu” sebagai produk modifikasi yang
akan diolah karena cara pembuatannya yang tidak terlalu sulit, alat dan
bahannya mudah didapat, kue ini sudah
populer dan banyak disukai masyarakat
sehingga mudah untuk menjalankan usaha ini juga lebih mudah.
C. Proposal Usaha Modifikasi Makanan Khas
Daerah (Bingka Ungu “Bingu”)
1. Deskripsi Umum
a.
Nama usaha : Bingka Ungu “BINGU”
b.
Bentuk usaha : Perkelompok
c.
Lokasi : SMAN 3 Singkawang,
kelas XII IPA 2
d.
Nama Pemilik : Kelompok 3 XII IPA 2
e.
Alamat : Jl. Pahlawan, Roban
f.
E-mail : bingkaungu_bingu@yopmail.com
g.
Susunan
pengurus : 1. Damian Andreas Lubis
2.
Indra Pribadi
3. Nur Alfan
4.
Putri Nazela
5.
Sepni Walvri
6.
Siti Rahayu Pitriana
2. Latar Belakang
Bingka Ungu “BINGU” merupakan produk hasil
modifikasi makanan khas daerah dari bingka kentang. Kue bingka kentang adalah
salah satu makanan khas suku Banjar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada
umumnya kue bingka dicetak bentuk bunga berkelopak enam, namun ada pula yang
berbentuk bundar atau dipotong persegi. Rasanya sangat legit dan lembut
menjadikan kue ini sangat dikenal masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Hal
itulah yang mendasari inovasi modifikasi kue bingka ungu ini.
Adapun penamaan kue ini sesuai dengan warna
khas dari hasil modifikasinya yakni warna ungu. Warna ungu ini berasal dari
bahan dasar kue bingu, yaitu ubi jalar ungu. Alasan kami menggunakan ubi jalar
ungu sebagai pengganti bahan dasr aslinya yaitu kentang, karena ubi jalar ungu
mudah didapat di daerah kami (Singkawang). Selain itu jika dipandang dari segi
kesehatan ubi jalar ungu, mampunyai banyak manfaatnya. Adapun khasiat ubi jalar
ungu bagi kesehatan di antaranya; sebagai sumber antioksian,
penangkal kanker, pengendali konsentrasi
gula dalam darah, makanan anti penuaan dini, menjaga kekenyalan kulit,
menghindarkan terjadinya serangan
jantung.
Kue bingka ungu ini
dibuat menyerupai bingka kentang, namun bahan dasarnya diganti dari kentang
menjadi ubi jalar ungu. Untuk kemasannya, bingka ungu ini dikemas dengan
menggunakan kemasan jadi dari bahan plastik transparan ukuran kecil. Target pasar
dari kue bingka ungu ini yaitu masyarakat sekolah (SMAN 3 Singkawang). Positioning kue bingka ungu adalah
memberikan cita rasa baru pada kue bingka untuk para konsumennya.
3. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
D. Modal
Adapun modal
yang diperlukan dalam usaha ini diperoleh dari pinjaman uang kas kelas XII IPA
2 sebesar Rp 80.000,00. Modal tersebut digunakan untuk membeli:
1. Ubi jalar ungu
900 gram (0,9 × 8.000) Rp
7.200,00
2. Gula pasir
750 gram (0,75 × 12.000) Rp 9.000,00
3. Telur ayam 9
butir (9 × 1.500) Rp
13.500,00
4. Tepung
terigu 300 gram (0,3 × 10.000) Rp 3.000,00
5. Santan 600
ml Rp 4.000,00
6. Garam 1½
sendok teh Rp 300,00
7. Minyak
pisang Rp 1.000,00
8. Kemasan
plastik 48 buah (48 × 100) Rp 4.800,00
9. Isi staples Rp 1.200,00
1. Kertas label
3 lembar F4 (3 × 5.0000) Rp
15.000,00
1. Isi gas LPG Rp
10.000,00
. Kertas makan Rp 1.000,00
+
Rp 70.000,00
|
E. Proses Produksi
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Mencuci ubi jalar dan merebusnya hingga ubi jalar menjadi empuk.
3.
Menghaluskan ubi jalar rebus tadi.
4. Merebus santan dengan api kecil, saat santan telah mendidih
tambahkan garam lalu aduk sebentar dan menunggu sampai santan tersisa setengah
dari santan awal.
5.
Mengangkat santan yang telah direbus, lalu mendinginkannya.
6.
Mencampurkan gula pasir dan telur ayam dan mengocoknya sampai
adonan menjadi setengah mengembang.
7. Memasukkan tepung terigu dan ubi jalar yang sudah dihaluskan ke
dalam adonan setengah mengembang tadi. Lalu mengaduknya hingga tercampur secara
merata.
8.
Mengoleskan mentega pada cetakan, lalu memasukkan adonan ke dalam
cetakan.
9.
Mengukus adonan selama ±45 menit, lalu dilanjutkan memasaknya
dengan menggunakan oven selama ±30
menit.
1.
Mengeluarkan kue yang sudah jadi dari oven, lalu dinginkan selama
±10 menit.
1.
Memotong kue dan memasukkannya ke dalam kemasan yang telah diberi
label.
1.
Kue bingka ungu “Bingu” siap dijual.
F. Dokumentasi Kerja
========================^^^@@@@@@@@@^^^=============================
G. Pemasaran
Dengan modal Rp 70.000,00 dapat
menghasilkan produk dengan jumlah 48 bungkus. Dengan harga perbungkusnya
sebesar Rp 3.000,00.
H. Hasil Penjualan
Berdasarkan hasil pemasaran yang
dilakukan produk yang dibuat terjual habis semua sebanyak 48 bungkus. Dengan
demikian didapat hasil penjualanya sebesar 48 × 3.000 = Rp 144.000
I. Persentase
Laba/Rugi
Persentase laba/rugi dapat
dihitung dengan membandingkan pendapatan bersih (hasil jual – modal awal)
dengan modal awal. Pada hasil penjualan produk kami ini ternyata kelompok kami
mengalami keuntungan (laba), karena pendapatan yang diperoleh lebih besar
daripada modal awal. Sehingga dapat dihitung bahwa persentase laba yang
diperoleh sebesar:
#Pakai Cara Matematika Ya :D
J. Penutup
Berdasarkan hasil kegiatan usaha
penjualan produk modifikasi makanan khas daerah (Bingka Ungu “Bingu”) yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan usaha ini mengalami keuntungan
yang cukup besar sehingga jika dilakukan usaha yang berkelanjutan usaha
penjualan produk modifikasi makanan khas daerah khususnya bingka ungu “Bingu”
sangat menjanjikan.
Saran
kami, dalam melakukan usaha penjualan produk makanan khas daerah perlu
diperhatikan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produk modifikasi makanan
khas daerah. Bahan-bahan yang digunakan diusahakan merupakan bahan yang mudah
didapat dan mempunyai daya tarik tersendiri dari bahan tersebut, serta kemasan
yang dibuat haruslah semenarik mungkin untuk menambah daya beli masyarakat akan
produk modifikasi makanan khas daerah yang kita buat.
Advertisement
Your Ads Here
0 Comments