Teks Ulasan "Sangkuriang" lengkap dengan struktur dan kaidah kebahasaan

Advertisement
Your Ads Here


Sangkuriang

Film ini adalah film yang terinspirasi dari legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung. Film ini  disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini yang berpemeran sebagai Dayang Sumbi adalah Suzanna, Baun Gazali sebagai Adipati Arya Panjalu, Ratno Timoer sebagai Prabu Sungging Purbangkara,  Ryan Hidayat sebagai Jaka Sona, Clift Sangra sebagai Sangkuriang, Ibu Suri Ade Irawan, dan I.M. Damsyik sebagai Arya Medang serta S. Parya sebagai Lengser.
Dayang Sumbi adalah putri istana. Ia senang sekali  Karena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh, Dayang Sumbi mengucap: “Jikalau ada yang membantu mengambilkan teropongku, kalau dia perempuan akan ku jadikan saudaraku seumur hidup, dan jika dia seorang laki-laki akan akan ku jadikan suamiku. Ternyata Lengser, pegawai kerajaan, yang mengambilkan teropong itu. Ayah Sumbi, Raja Prabangkara, marah ketika mendengar Sumbi menjadi hamil.
Ketika hendak dimintai jawaban atas orang yang telah menghamilinya di depan hadapan orang keraton Sumbi akan dihukum pancung oleh Ayahnya karena dianggap telah mengambilkan malu dan hina Raja. Namun, hukuman itu digagalkan oleh Lengser yang mengaku menghamili Dayang Sumbi.  Karena perbuatannya  itu, ia dijatuhi hukuman berupa kutukan menjadi seekor anjing hitam yang buruk. Hanya, karena kebijakan Ibu Suri, Ibunda dari raja lah yang menghindarkan mereka berdua dari kematian ditangan algojo istana. Mereka diusir dari kehidupan istana.
Mereka diumpat raja dan mengharuskan Sumbi dan anjing itu diusir ke hutan. Sumbi bersama sang anjing, Tumang, mereka bersama membesarkan anak mereka, Jaka Sona. Jaka Sona selalu ditemani Tumang, tetapi ia tidak mengetahui bahwa itu ayahnya. Ketika Sumbi menginginkan hati menjangan, Jaka mencarikannya. Menjangan tak kunjung ia peroleh.
Karena kesal, ia menakut-nakuti Tumang. Dengan panah, dan panah itu melesat ke tubuh Tumang. Tiba-tiba tubuh anjing yang terluka itu berubah kembali menjadi Lengser, yang kemudian meminta Jaka Sona mengambil hatinya. Tumang tewas. Ia mengambil dengan paksa hati anjing itu dan diserahkan kepada Sumbi. Ketika mengetahui si Tumang tewas, Sumbi marah sambil dan mengusir Jaka. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.
Di sinilah ia mendengar suara gaib, bertapa sembilan tahun, mendapat kesaktian dan berubah jadi Sangkuriang. Ia lalu turun gunung membantu rakyat yang ditindas Prabangkara yang sebenarnya kakeknya sendiri. Ibunya hanya ditemui kuburannya dan Sangkuriang harus berhadapan dengan raja dan para prajuritnya.
Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, ia bertemu dengan wanita yang mengaku bernama Larasati, yang mirip Sumbi. Mereka saling jatuh cinta, tetapi Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya. Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tau. Maka ketika Sangkuriang tetap mendesak untuk kawin, Sumbi memberi syarat: membendung Sungai Citarum dan membuatnya danau, dan membangun perahu.
Syarat dipenuhi, bahkan sambil berhadapan dengan Prabangkara di tengah usahanya itu. Prabangkara tewas. Usaha penyadaran Sumbi tetap tak berhasil. Sangkuriang tetap bersikukuh dengan keinginannya. Ketika Sumbi hendak dicium, tiba-tiba berubah jadi bunga. Sangkuriang menyesal. Perahu yang sudah jadi ditendang dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu.
Pemeran tokoh utama film ini sangat menjiwai perannya, hal itu terlihat dengan adegan-adegan yang diperankannya dengan sangat baik sekali. Begitu pula dengan pemilihan tempatnya sangat sederhana dan menarik serta sesuai dengan perkembangan budaya saat itu.     
Namun sayangnya, dalam film ini terdapat adegan yang kurang edukatif untuk kalangan bawah umur yang tidak disensor. Selain itu, dalam film ini banyak sekali adegan yang jelas bersifat kriminalitas bersenjata yang dilakukan langsung seperti pembelahan/pemenggalan/pemotongan organ tubuh.
Secara keseluruhan, film ini sangat menarik karena ditampilkan dengan mode yang mengandung unsur budaya Indonesia sehingga dapat bersifat informatif bagi para penontonnya untuk lebih mencintai budaya dan saling menghormati antar kalangan untuk perdamaian bersama.

                      http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s011-82-177238_sangkuriang
                                                                    https://id.wikipedia.org
                                                                    kbbi.web.id/






































STRUKTUR KALIMAT

1. Orientasi
Film ini adalah film yang terinspirasi dari legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung. Film ini  disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini yang berpemeran sebagai Dayang Sumbi adalah Suzanna, Baun Gazali sebagai Adipati Arya Panjalu, Ratno Timoer sebagai Prabu Sungging Purbangkara,  Ryan Hidayat sebagai Jaka Sona, Clift Sangra sebagai Sangkuriang, Ibu Suri Ade Irawan, dan I.M. Damsyik sebagai Arya Medang serta S. Parya sebagai Lengser.

2. Penafsiran
Dayang Sumbi adalah putri istana. Ia senang sekali  Karena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh, Dayang Sumbi mengucap: “jikalau ada yang membantu mengambilkan teropongku, kalau dia perempuan akan ku jadikan saudaraku seumur hidup, dan jika dia seorang laki-laki akan akan ku jadikan suamiku. Ternyata Lengser, pegawai kerajaan, yang mengambilkan teropong itu. Ayah Sumbi, Raja Prabangkara, marah ketika mendengar Sumbi menjadi hamil.
Ketika hendak dimintai jawaban atas orang yang telah menghamilinya di depan hadapan orang keraton Sumbi akan dihukum pancung oleh Ayahnya karena dianggap telah mengambilkan malu dan hina raja. Namun, hukuman itu digagalkan oleh Lengser yang mengaku menghamili Dayang Sumbi.  Karena perbuatannya  itu, ia dijatuhi hukuman berupa kutukan menjadi seekor anjing hitam yang buruk. Hanya, karena kebijakan Ibu Suri, Ibunda dari raja lah yang menghindarkan mereka berdua dari kematian ditangan algojo istana. Mereka diusir dari kehidupan istana.
Mereka diumpat raja dan mengharuskan Sumbi dan anjing itu diusir ke hutan. Sumbi bersama sang anjing, Tumang, mereka bersama membesarkan anak mereka, Jaka Sona. Jaka Sona selalu ditemani Tumang, tetapi ia tidak mengetahui bahwa itu ayahnya. Ketika Sumbi menginginkan hati menjangan, Jaka mencarikannya. Menjangan tak kunjung ia peroleh.
Karena kesal, ia menakut-nakuti Tumang. Dengan panah, dan panah itu melesat ke tubuh Tumang. Tiba-tiba tubuh anjing yang terluka itu berubah kembali menjadi Lengser, yang kemudian meminta Jaka Sona mengambil hatinya. Tumang tewas. Ia mengambil dengan paksa hati anjing itu dan diserahkan kepada Sumbi. Ketika mengetahui si Tumang tewas, Sumbi marah sambil dan mengusir Jaka. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.
Di sinilah ia mendengar suara gaib, bertapa sembilan tahun, mendapat kesaktian dan berubah jadi Sangkuriang. Ia lalu turun gunung membantu rakyat yang ditindas Prabangkara yang sebenarnya kakeknya sendiri. Ibunya hanya ditemui kuburannya dan Sangkuriang harus berhadapan dengan raja dan para prajuritnya.
Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, ia bertemu dengan wanita yang mengaku bernama Larasati, yang mirip Sumbi. Mereka saling jatuh cinta, tetapi Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya. Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tau. Maka ketika Sangkuriang tetap mendesak untuk kawin, Sumbi memberi syarat: membendung Sungai Citarum dan membuatnya danau, dan membangun perahu.
Syarat dipenuhi, bahkan sambil berhadapan dengan Prabangkara di tengah usahanya itu. Prabangkara tewas. Usaha penyadaran Sumbi tetap tak berhasil. Sangkuriang tetap bersikukuh dengan keinginannya. Ketika Sumbi hendak dicium, tiba-tiba berubah jadi bunga. Sangkuriang menyesal. Perahu yang sudah jadi ditendang dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu.
3. Evaluasi
Pemeran tokoh utama film ini sangat menjiwai perannya, hal itu terlihat dengan adegan-adegan yang diperankannya dengan sangat baik sekali. Begitu pula dengan pemilihan tempatnya sangat sederhana dan menarik serta sesuai dengan perkembangan budaya saat itu.     
Namun sayangnya, dalam film ini terdapat adegan yang kurang edukatif untuk kalangan bawah umur yang tidak disensor. Selain itu, dalam film ini banyak sekali adegan yang jelas bersifat kriminalitas bersenjata yang dilakukan langsung seperti pembelahan/pemenggalan/pemotongan organ tubuh.

4. Rangkuman
Secara keseluruhan, film ini sangat menarik karena ditampilkan dengan mode yang mengandung unsur budaya Indonesia sehingga dapat bersifat informatif bagi para penontonnya untuk lebih mencintai budaya dan saling menghormati antar kalangan untuk perdamaian bersama.


































KAIDAH KEBAHASAAN

A. Kosakata
1.      inspirasi                      : Ilham
2.      informatif                   : Bersifat memberi informasi atau  menerangkan
3.      kriminalitas                 : Suatu kejahatan yang tergolong dalam pelanggaran hukum positif
4.      edukatif                      : Sesuatu yang bersifat pengajaran
5.      sakti                            : Memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan
6.      gaib                             : Tidak nyata, tersembunyi, tidak diketahui sebab-sebabnya, atau    tidak kelihatan
7.      pancung                      : Tindakan memisahkan kepala dari badan manusia atau binatang.
8.      keraton                       : Tempat kediaman raja
9.      legenda                       : Cerita rakyat zaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal usul terjadinya suatu tempat.
B. Istilah Bahasa Asing

1.      Mode berasal dari bahasa Inggris                          : Gaya berpakaian yang populer dalam suatu budaya
2.      kata algojo berasal dari bahasa Portugis, algoz      : Orang yang memiliki tanggung jawab langsung untuk menjalankan hukuman mati atas terdakwa

C. Verba dan Nomina
Kata Dasar
Verba
Nomina
hormat
menghormati
penghormatan
beri
memberi
pemberian
pilih
memilih
pilihan
tahu
mengetahui
pengetahuan
ambil
mengambilkan
pengambilan
besar
membesarkan
pembesaran
samar
menyamar
samaran
dengar
mendengar
pendengaran
jiwa
menjiwai
penjiwaan

D. Antonim

Kata
Antonim
baik
buruk
perdamaian
perkelahian
di depan
di belakang
membesarkan
mengecilkan
berhasil
gagal
dimintai
diberi
sederhana
mewah
hitam
putih


E. Sinonim

Kata
Sinonim
bertemu
berjumpa
membantu
menolong
alias
nama lain

F. Pronomina

1.       Ia senang sekali  Karena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh…
2.      … Ia dijatuhi hukuman berupa kutukan menjadi seekor anjing hitam yang buruk
3.      Ketika hendak dimintai jawaban atas orang yang telah menghamilinya di depan…

G. Konjungsi

a. Konjungsi Koordinatif
1.      … saudaraku seumur hidup, dan jika dia seorang laki-laki…
2.      … Ayahnya karena dianggap telah membuat malu dan hina raja.
3.      tetapi Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya.
4.      Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tahu.
b. Konjungsi Subordinatif
1. … jika dia seorang laki-laki akan akan ku jadikan suamiku
2. Karena perbuatannya  itu, ia dijatuhi hukuman…
3. Maka ketika Sangkuriang tetap mendesak untuk kawin

d. Konjungsi Antarkalimat
1. Namun sayangnya, dalam film ini terdapat adegan yang kurang edukatif untuk kalangan bawah umur yang…

H. Preposisi

1. Ketika hendak dimintai jawaban atas orang yang telah menghamilinya di depan hadapan orang
2. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.
3. Di sinilah ia mendengar suara gaib,…
4. Film ini adalah film yang terinspirasi dari legenda yang berasal dari Tatar Sunda.
5. Ibunda dari raja lah yang menghindarkan mereka berdua dari kematian …
6. Waktu menghindar dari kejaran para prajurit,
7. Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya,…
8. … mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya.
9. … dapat bersifat informatif bagi para penontonnya untuk lebih mencintai budaya…

I. Artikel

1. Ketika mengetahui si Tumang tewas, Sumbi marah sambil dan mengusir Jaka.

J. Kalimat Simpleks dan Kompleks
            a. Kalimat Simpleks
1. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.

b. Kalimat Kompleks
1. Ia mengambil dengan paksa hati anjing itu dan diserahkan kepada Sumbi.
2. Sumbi marah sambil dan mengusir Jaka. Jaka lalu bernaung di sebuah gua.


Advertisement
Your Ads Here

You might also like

0 Comments