Advertisement
Your Ads Here
Refrain
Kalau Cinta Jangan Setengah-Setengah
By : AF
By : AF
Refrain adalah sebuah film yang
diadaptasi dari sebuah novel laris berjudul sama karangan Winna Efendi. Begitu
larisnya, novel tersebut sampai dicetak ulang hingga 16 kali. Namun di bawah
tangan dingin sutradara Fajar Nugros, tentu versi film akan ada perbedaan
dengan novelnya. Jika dipersentasi, perubahan yang dilakukan sekitar 20%,
supaya yang sudah membaca novel Refrain bisa merasakan sesuatu yang segar dari
film ini.
Film ini
berceritakan tentang persahabatan Niki dan Nata yang sudah terjalin sedari
kecil. Keduanya menjejaki masa remaja bersama-sama. Mereka bahkan bertaruh.
Siapa yang lebih dulu jatuh cinta, harus segera bercerita. Suatu ketika sekolah
mereka kedatangan murid baru yang bernama Ana. Ana ini merupakan anak dari
artis favorit Niki.
Persahabatan Nata dan Niki pun semakin berwarna dengan kedatangan Ana. Tanpa diduga, ternyata Niki disukai oleh Oliver, cowok basket dari sekolah lain. Singkat cerita mereka berpacaran. Hal itu yang membuat Nata cemburu. Nata menyimpan rasa cinta untuk Niki yang tidak disadari oleh Niki. Persahabatan mereka semakin runyam ketika Ana mengutarakan perasaannya kepada Nata. Dengan sedih, Nata mengucapkan bahwa dia mencintai Niki. Niki yang mencuri dengar pembicaraan tersebut sontak kaget. Sejak saat itu hubungan persahabatan Nata dan Niki menjadi berantakan. Mereka tidak bisa lagi sedekat dahulu. Dalam kejauhannya dengan Nata, Niki yang masih berpacaran dengan Oliver bimbang. Di tengah kebimbangannya itu, dia putus dengan Oliver karena Oliver menganggap Niki mencintai Nata.
Persahabatan Nata dan Niki pun semakin berwarna dengan kedatangan Ana. Tanpa diduga, ternyata Niki disukai oleh Oliver, cowok basket dari sekolah lain. Singkat cerita mereka berpacaran. Hal itu yang membuat Nata cemburu. Nata menyimpan rasa cinta untuk Niki yang tidak disadari oleh Niki. Persahabatan mereka semakin runyam ketika Ana mengutarakan perasaannya kepada Nata. Dengan sedih, Nata mengucapkan bahwa dia mencintai Niki. Niki yang mencuri dengar pembicaraan tersebut sontak kaget. Sejak saat itu hubungan persahabatan Nata dan Niki menjadi berantakan. Mereka tidak bisa lagi sedekat dahulu. Dalam kejauhannya dengan Nata, Niki yang masih berpacaran dengan Oliver bimbang. Di tengah kebimbangannya itu, dia putus dengan Oliver karena Oliver menganggap Niki mencintai Nata.
Secara
umum, film ini saya katakan tidak bagus. Refrain gagal menunjukkan
keistimewaannya diantara puluhan film bertema dan beralur sejenis. Setiap
scene nya dapat ditebak dengan mudah. Tidak ada adegan klimaksnya.
Sehingga emosi yang dibawa juga datar-datar saja. Saat Niki dirundung bimbang
atau saat Nata mengungkapkan perasaanya pun terasa datar. Alurnya juga
berantakan. Saya katakan film ini ibarat ftv yang biasa ada di tv-tv. Bedanya
mungkin ada pada kualitas gambarnya saja. Afgan juga belum berhasil memunculkan
karakter Nata. Saya dibuat bingung dengan penokohan Nata ini. Begitupun dengan
tokoh Oliver. Sebenarnya saya berharap akan ada dialog puitis romanis dalam
film ini. Namun nyatanya nihil. Dialognya datar bahkan seperti tak berperasaan.
Tak ada kata-kata indah. Surat cinta Nata pun saya kira akan sangat putis,
namun ternyata juga tidak. Sisi romantisnya tidak tersentuh sama sekali.
Mungkin kekuatan film ini hanya terletak pada citra Maudy Ayunda dan Afgansyah
Reza.
Di sisi lain, dalam film ini ada pada Maudy Ayunda. Dia berhasil membawa karakter Niki yang tidak jauh beda dengan karakter Kugy-perannya di film sebelumnya. Selain itu yang tak bisa lepas diperhatikan adalah fashion dari Niki. Fashionnya cantik dan menarik. Cocok untuk Maudy Ayunda. Kharisma Afghan juga cukup bermain. Siapa yang tidak betah menonton lesung pipi pria berkacamata ini. Lagu yang dibawakan Afghan di akhir cerita juga cukup bagus. Meskipun liriknya juga tidak begitu dalam.
Di sisi lain, dalam film ini ada pada Maudy Ayunda. Dia berhasil membawa karakter Niki yang tidak jauh beda dengan karakter Kugy-perannya di film sebelumnya. Selain itu yang tak bisa lepas diperhatikan adalah fashion dari Niki. Fashionnya cantik dan menarik. Cocok untuk Maudy Ayunda. Kharisma Afghan juga cukup bermain. Siapa yang tidak betah menonton lesung pipi pria berkacamata ini. Lagu yang dibawakan Afghan di akhir cerita juga cukup bagus. Meskipun liriknya juga tidak begitu dalam.
Secara keseluruhan, film Refrain
berhasil menggambarkan emosi yang manis khas remaja SMA dan bisa memberi
pembelajaran lebih tentang arti persahabatan serta cinta sesungguhnya. Duet
apik antara Afgan dan Maudy di film ini juga sangat berperan, selain mampu
menampilkan kualitas akting yang pas mereka juga berkolaborasi dengan sangat
merdu lewat original soundtrack Refrain. Tak ketinggalan,
pemandangan kota 'Mozart' Vienna, Austria juga secara gamblang ditampilkan di
film ini dan menjadi salah satu pembeda dari kisah di novelnya yang tidak
sampai di wilayah tersebut.
No.
|
Stuktur
(Tahap)
|
Paragraf
|
|
1.
|
|
Refrain adalah sebuah
film yang diadaptasi dari sebuah novel laris berjudul sama karangan Winna
Efendi. Begitu larisnya, novel tersebut sampai dicetak ulang hingga 16 kali.
Namun di bawah tangan dingin sutradara Fajar Nugros, tentu versi film akan
ada perbedaan dengan novelnya. Jika dipersentasi, perubahan yang dilakukan
sekitar 20%, supaya yang sudah membaca novel Refrain bisa merasakan sesuatu
yang segar dari film ini.
Film ini
berceritakan tentang persahabatan Niki dan Nata yang sudah terjalin sedari
kecil. Keduanya menjejaki masa remaja bersama-sama. Mereka bahkan bertaruh.
Siapa yang lebih dulu jatuh cinta, harus segera bercerita. Suatu ketika
sekolah mereka kedatangan murid baru yang bernama Ana. Ana ini merupakan anak
dari artis favorit Niki.
|
|
2.
|
Tafsiran Isi
|
Persahabatan
Nata dan Niki pun semakin berwarna dengan kedatangan Ana. Tanpa diduga,
ternyata Niki disukai oleh Oliver, cowok basket dari sekolah lain. Singkat
cerita mereka berpacaran. Hal itu yang membuat Nata cemburu. Nata menyimpan
rasa cinta untuk Niki yang tidak disadari oleh Niki. Persahabatan mereka
semakin runyam ketika Ana mengutarakan perasaannya kepada Nata. Dengan sedih,
Nata mengucapkan bahwa dia mencintai Niki. Niki yang mencuri dengar
pembicaraan tersebut sontak kaget. Sejak saat itu hubungan persahabatan Nata
dan Niki menjadi berantakan. Mereka tidak bisa lagi sedekat dahulu. Dalam
kejauhannya dengan Nata, Niki yang masih berpacaran dengan Oliver bimbang. Di
tengah kebimbangannya itu, dia putus dengan Oliver karena Oliver menganggap
Niki mencintai Nata.
|
|
3.
|
Evaluasi 1
|
Secara
umum, film ini saya katakan tidak bagus. Refrain gagal menunjukkan
keistimewaannya diantara puluhan film bertema dan beralur sejenis. Setiap
scene nya dapat ditebak dengan mudah. Tidak ada adegan klimaksnya.
Sehingga emosi yang dibawa juga datar-datar saja. Saat Niki dirundung bimbang
atau saat Nata mengungkapkan perasaanya pun terasa datar. Alurnya juga
berantakan. Saya katakan film ini ibarat ftv yang biasa ada di tv-tv. Bedanya
mungkin ada pada kualitas gambarnya saja. Afgan juga belum berhasil
memunculkan karakter Nata. Saya dibuat bingung dengan penokohan Nata ini.
Begitupun dengan tokoh Oliver. Sebenarnya saya berharap akan ada dialog
puitis romanis dalam film ini. Namun nyatanya nihil. Dialognya datar bahkan
seperti tak berperasaan. Tak ada kata-kata indah. Surat cinta Nata pun saya
kira akan sangat putis, namun ternyata juga tidak. Sisi romantisnya tidak
tersentuh sama sekali. Mungkin kekuatan film ini hanya terletak pada citra Maudy
Ayunda dan Afgansyah Reza.
|
|
4.
|
Evaluasi 2
|
Di sisi lain,
dalam film ini ada pada Maudy Ayunda. Dia berhasil membawa karakter Niki yang
tidak jauh beda dengan karakter Kugy-perannya di film sebelumnya. Selain itu
yang tak bisa lepas diperhatikan adalah fashion dari Niki. Fashionnya
cantik dan menarik. Cocok untuk Maudy Ayunda. Kharisma Afghan juga cukup
bermain. Lagu yang dibawakan Afghan di akhir cerita juga cukup bagus.
Meskipun liriknya juga tidak begitu dalam.
|
|
5.
|
Rangkuman
|
Secara
keseluruhan, film Refrain berhasil menggambarkan emosi yang
manis khas remaja SMA dan bisa memberi pembelajaran lebih tentang arti
persahabatan serta cinta sesungguhnya. Duet apik antara Afgan dan Maudy di
film ini juga sangat berperan, selain mampu menampilkan kualitas akting yang
pas mereka juga berkolaborasi dengan sangat merdu lewat original soundtrack Refrain.
Tak ketinggalan, pemandangan kota 'Mozart' Vienna, Austria juga secara
gamblang ditampilkan di film ini dan menjadi salah satu pembeda dari kisah di
novelnya yang tidak sampai di wilayah tersebut.
|
Advertisement
Your Ads Here
0 Comments