Advertisement
Your Ads Here
|
Nama Pembudidaya :
Rachmat
Lokasi : Jl. Tanjung Batu No. 47
Singkawang
Waktu
Pelaksanaan Kegiatan :
Oleh
Kelompok : 2 (Dua)
Anggota : 1. Beatrice Lusiana
Sibarani
2. Indah Lestari
3. Istamarra Aditya Aninindya
4. Nauvin Salsabila Mufida
5. Nur Alfan
Kelas/Program :
XI (Sebelas)/ IPA (2)
Hasil :
Banyak orang
mengatakan bahwa berbudidaya ikan itu
kotor dan merugikan. Namun hal itu tidak untuk seorang Bapak sebut saja namanya
Rachmat. Dia seorang guru di STM Singkawang, lulusan salah satu universitas
ternama di Jawa dengan jurusan tehnik (mesin). Menurut bapak ini kegiatan
berbudidaya ikan lele itu menyenangkan dan sering membawa keuntungan. Budidaya
ikan lele juga tidak terlalu rumit dan sering mendatangkan duit. Hehe
Awal
Pak Rachmat berbudaya ini didasari faktor religius. Saat bulan puasa, anak sang
Bapak seringa mengeluh untuk membatalkan puasanya pada siang atau sore hari.
Lalu sang Bapak sering membawa anaknya tadi keluar untuk menghiburnya. Kemudian
Bapak itu membelikan sang anak benih ikan lele sebanyak 100 ekor dan
dipeliharanya di dalam sebuah akuarium besar. Setelah beberapa hari kemudian
anak tadi pun sering lupa dengan waktu sehingga dapat menahan puasanya karena
senangnya memelihara ikan tadi. Dari situlah Pak Rachmat mulai berbudidaya ikan
lele tepatnya pada tahun 2000.
Dengan
bantuan modal dari berbagai pihak usaha Pak Rachmat pun berkembang pesat hingga
samapai menguasai pasaran ikan Kota Singkawang. Puncak kesuksesan Pak Rachmat
terjadi pada tahun 2003-2009 dengan penghasilan bersih yang dapat diraihnya
sebesar ±Rp
15-20 juta perbulannya.
Untuk
memperoleh hasil yang demikian besar itu Pak Rachmat hanya perlu 3 buah kolam
ikan dengan ukuran 8x3 meter dan jaring/waring yang dipasang di dalam kolam.
Untuk pakannya Pak Rachmat hanya perlu memberikan sisa limbah untuk ikan lele besar/dewasa
dan makanan khusus yang dipesan untuk ikan lele kecil. Pemberian pangan ini
dilakukan setiap 3 kali sehari yakni ; pagi, sore, dan malam. Sedangkan untuk
bibitnya sendiri Pak Rachmat membelinya dengan memesan dari Bogor, Yogyakarta,
Surabaya, dll. Pengiriman bibit itu dilakukan melalui transportasi pesawat
terbang.
Ikan
lele yang dapat dipijahkan biasanya berumur 2-3 bulan. Dan pendistribusiannya
dilakukannya sendiri dengan langsung ke tempat konsumen jika jaraknya jauh
misalnya daerah Sambas atau lainnya. Cara pendistribusiannya juga dengan
langsung dititipkan kepada para penjual ikan konsumsi dan yang paling sering
adalah langsung dikontrak oleh para pengusaha lainnya.
Sampai saat ini Pak Rachmat masih melakukan
usaha budidaya namun hanya pembesaran bibit berbagai jenis ikan. Dan usaha
pemijahan ikan pun sedikit demi sedikit ditinggalkan dengan alasan tidak mampu
untuk mengurusnya sendiri karena sang anak tadi sudah kuliah di luar Kalimantan
sehingga Pak Rachmat pun merasa lebih ringan jika hanya membesarkan bibit
berbagai jenis ikan dibanding pemijahan/pembenihan.
Menurut
Pak Rachmat lebih untung berbudidaya pembenihan dan pemijahan ikan lele dibanding
hanya pembesaran bibit karena saat ini para konsumen banyak yang lebih memilih
untuk membeli ikan lele siap konsumsi dibanding memelihara sampai ikan lele
menjadi dewasa. Selain itu, harga pasaran bibit lebih murah perekornya
dibanding ikan yang telah dewasa. Karena
Pak Rachmat berbudidaya ini karena hobinya maka semua yang terjadi
merupakan hal yang menyenangkan menurutnya. Masalah untung ataupun rugi juga
pernah dialaminya, tidak hanya Pak Rachmat setiap pengusaha juga pernah
megalami kerugian. Namun karena banyak teman di berbagai daerah di Kalbar, Pak
Rachmat pun mudah untuk memperluas pemasaran bibitnya itu melalui
teman-temannya tadi. Sehingga mempermudah dalam pendistribusian sampai ke
tangan para konsumennya.
Kesimpulan : Berbudidaya ikan lele itu mudah jika ada kemauan,
modal, dan teman yang banyak sehingga mempermudah dalam pendistribusian ikan
budidaya pun mudah untuk sukses. Kesuksesan dalam berbudidaya bukan hanya
karena modal yang besar, namun kemauan yang keras dan jiwa social yang tinggi
yang sangat mempengaruhi kesuksesan para budidayawan. Dengan banyak belajar,
memperbanyak informasi dari media-media, dan pengalaman para budidayawan ikan
lainnya maka kesuksesan itu dapat dicapai dengan mudah. Semangat dan prinsip
itulah yang dapat ditanamkan oleh para budidayawan untuk memperlancar usaha
budidayanya.
Lampiran :
Advertisement
Your Ads Here
0 Comments